Senin, 20 Januari 2014

Budi Daya Tanaman Pisang (kebun contoh)












Budi daya Tanaman Pisang Musa spp
  1. Penanaman;
    Penanaman biasanya dilakukan awal musim hujan (November – Maret). Dua minggu sebelum tanaman dibuat lubang dengan ukuran 60 x 60 Cm dengan jarak tanam 2,5 x 4 M (populasi 1.000 pohon/Ha) atau 3 x 3mtr (Populasi 1111)
  2. Pemupukan;
    Pemupukan pupuk an-organik untuk setiap kali pemberian adalah 0,25 dosis pupuk tahunan. Pupuk an-organik (pupuk kandang/kompos) diberikan pada saat tanam. Untuk selengkapnya dosis pupuk yang diberikan adalah sebagai berikut:
  3. Dosis Pupuk (Per Hektar/Tahun)
    Urea (Kg)
    TSP (Kg)
    KCL (Kg)
    Pupuk Kandang (Kg)
    500
    450
    500
    2 – 3
    atau bisa menggungakan pupuk yang lebih praktis yaitu;
    NPK Mutiara 16;16;16 dengan dosis 50 grm/tanaman  dan pupuk kandang
     
  1. Penyiangan;
    Gulma dan sisa batang pisang perlu dibersihkan karena dapat menjadi sarang hama penggerek batang. Areal yang terinfeksi penyakit panama/darah, penyiangan dianjurkan dengan herbisida dan dilarang menggunakan peralatan cangkul/kored untuk menghindari penularan melalui alat.
  2. Pengairan;
    Tanaman pisang peka terhadap kekurangan air apabila selama 2 minggu tidak hujan atau mendapat pengairan akan mengganggu pertumbuhan dan produksinya. Kurangnya air saat keluarnya bunga, buah yang dihasilkan akan berukuran kecil pendek dan daun klorosis.
  3. Penjarangan;
    Untuk rumpun yang baik perlu memperhatikan jarak dari generasi ke generasi agar relatif konstan. Tujuan melakukan penjarangan adalah agar tiap waktu panen dapat diatur dengan menghasilkan kualitas buah yang baik. Dalam satu periode, setiap rumpun yang ditinggalkan 1 induk, 1 anakan dan 1 anakan yang lebih muda (3 pohon pisang). Pemangkasan daun dan penjarangan tidak dilakukan pada saat tanaman tengah berbunga, pemangkasan daun dan penjarangan dilakukan tiap 6 – 8 minggu sekali. 

Pengendalian Kualitas Buah/Pemeliharaan

 Pengendalian kualitas perlu dilakukan dengan tujuan untuk melindungi buah agar memenuhi standar yang telah ditentukan, pengendalian tersebut antara lain :
  1. Pembuangan sisa bunga betina sebaiknya dilakukan setelah selesai pembungaan sedangkan di tempat pengepakan dan saat perompesan jangan keluar getahnya;
  2. Pembuangan daun terakhir/tua yang menempel pada buah, agar buah tidak rusak;
  3. Penyisaan daun pada saat fase perkembangan buah, tidak kurang dari 4 helai;
  4. Penyanggahan 2 batang bambu pada tanaman setelah proses pembuangan jantung agar tidak roboh;
  5. Pembumbunan pada tanaman pokok dapat mencegah tumbangnya karena angin;
  6. Pemotongan bunga jantan (jantung) setelah terbentuknya jumlah sisir yang dikehendaki dapat meningkatkan bobot tandan dan mengurangi penularan penyakit oleh serangga penghisap madu;
  7. Pembrongsongan tandan buah dengan plastik khusus yang mengandung insektisida dapat melindungi buah dari cuaca dingin, debu, residu pestisida, serangga, sinar matahari dan mempercepat masa panen 5 hari;
  8. Pembuangan sisir buah yang tak sempurna dapat memperbesar buah di atas sisir;
  9. Penutupan dengan daun/kertas di atas tandan agar buahnya tidak terlalu banyak kena sinar matahari. Panen dilakukan 8 minggu setelah pembungkusan.
    Selain perlakuan tersebut di atas, pengendalian kualitas perlu diadakan pembrongsongan untuk mencegah timbulnya bintik hitam/coklat akibat serangan hama. Bahan yang dapat digunakan yaitu kertas semen, plastik PE bening, plastik biru atau plastik khusus yang diberi insektisida. Saat pembrongsongan ada 2 yaitu :
  1. Pembrongsongan saat seludang bunga pertama mekar, sebelum dilakukan pembrongsongan, jantung pisang disemprot insektisida berbahan aktif dicloford atau chlorpyrifos serta diberi fungsida berbahan aktif benomyl. Penyemprotan pestisida dilakukan lagi setelah buah pisang muda terbentuk sempurna dan pemotongan jantung dengan membuka brongsong. Setelah penyemprotan, pembrongsongan dilakukan hingga buah dipanen;
  2. Pembrongsongan saat buah muda terbentuk sempurna. Cara pembrongsongan sama dengan cara pada sistem pembrongsongan pertama.
Hama dan Penyakit Tanaman

Serangga Cosmopolites Sordidus Serangga Odioporus Longicolis

Penyakit Layu Fusarium
Penyakit Layu Bakteri (photo by Titik N.A) Bakteri Pseudomonas Solanascearum
Penyakit Bercak Daun Cendawan Mycospharella Musicola
Penyakit Kerdil Pisang Serangga Pentalonia Nigronervousa
  1. Hama;
    1. Penggerek batang;
  2. Gejala serangga cosmopolites sordidus (sejenis kumbang moncong) menggerak batang bagian bawah, sedangkan serangga odioporus longicolis (juga sejenis kumbang moncong) menggerek batang palsu atau batang di atas bonggol sampai dekat pelepah daun. Pengendalian dilakukan dengan cara :
    • Sanitasi sisa-sisa batang, daun dan pelepah daun yang merupakan tempat peletakan telur dan tempat persembunyian serangga dewasa
    • Penyemprotan dengan insektisida terutama ditujukan dekat pangkal batang.
  3. Penyakit;
    1. Penyakit layu fusarium (panama disease);
    2. Gejala cendawan menyerang empulur batang melalui akar yang luka. Batang yang terserang, mengering dan berubah warna menjadi kecoklatan. Tepi daun menjadi kuning tua atau layu, tangkai daun patah dibagian pangkal.Pengendalian dilakukan dengan cara :
      • Pembuatan drainase yang baik sedini mungkin
      • Sanitasi dan membongkar tanaman sakit
      • Menghindari terjadinya luka di bagian akar.
    3. Penyakit layu bakteri (moko disease);
    4. Gejala penularan bakteri Pseudomonas Solanascearum dapat terjadi melalui pelukaan dan melalui serangga. Gejala pada daun baru tampak setelah timbulnya tandan buah. Daun muda berubah warna, dari ibu tulang daun keluar garis coklat kekuningan, dalam seminggu semua daun menguning dan menjadi coklat. Cairan coklat keluar melalui luka pada batang, adakalanya cairan keluar bersamaan dengan keluarnya jantung pisang. Pengendalian dilakukan melalui :
      • Tidak menanam bibit dari rumpun terserang;
      • Sanitasi dan mengurangi anakan per rumpun maksimal 3 Bt/rumpun;
      • Eradikasi rumpun sakit dengan cara memotong dan membongkar sampai akar-akarnya;
      • Alat yang digunakan agar disinfektan dengan formalin atau di cuci bersih dengan sabun.
    5. Penyakit bercak daun (sigatoka disease);
    6. Gejala daun terserang cendawan mycospharella musicola, pertama timbul bintik-bintik kuning pada tepi daun, kemudian melebar noda kuning tua kemerahan sampai kehitaman. Daun menjadi cepat kering dan buah masak sebelum waktunya. Pengendalian dilakukan melalui sumber infeksi berupa daun-daun mati/sakit dipotong-potong lalu dibakar.
    7. Penyakit kerdil pisang (buncy top)
    8. Gejala penularan penyakit melalui serangga pentalonia nigronervousa. Daun muda lebih tegak tepinya mengering, rapuh dan mudah patah. Tanaman tumbuhnya terhambat, daun membentuk roset (seperti kipas). Pengendalian dilakukan dengan cara :
    9. Pembongkaran rumpun sakit lalu dipotong-potong agar tidak ada tunas yang hidup terus;
    10. Pengendalian vector dengan insektisida sistemik terutama di pembibitan.

    Panen 

    Buah pisang dapat di panen hijau dengan lingkaran buah menunjukkan bentuk bundar dan sudut-sudutnya tidak menyiku. Umur buah siap panen yaitu antara 100 – 120 hari setelah muncul bunga (tergantung pada kultivar/klon yang ditanam). Untuk proses pematangan serentak, perlu dirangsang dengan bahan seperti asap dari daun kayu yang dibakar, daun segar (daun akasia), karbit, ethrel atau ethepon, asetilen, propilen selama kurang lebih 10 – 12 jam.

Selasa, 07 Januari 2014

Jual Pisang Kultur Jaringan Siap tanam Harga Murah (Proses Penanaman)

Bibit Pisang dari laboratorium



Ciri-ciri plantlet pisang siap aklim yaitu : plantlet sudah besar, tinggi plantlet minimal 5 cm, berwarna hijau tua dan kondisi pertumbuhan plantlet normal.


Adaptasi Plantlet Sebelum di tanam



 Proses adaptasi Planlet bertujuan supaya bibit tahan dengan suhu di luar ruangan, karena sebelumnya Plantlet pisang memerlukan suhu yang rendah ketika di laboratorium. Waktu proses hardening  biasanya minimal 1 hari dan maksimal 3 hari.Bibit bisa disimpan dalam rak kaca.


 Proses Pengeluaran Plantlet dalm Botol






Proses pengeluaran plantlet dilakukan secara hati-hati, yaitu : Buka tutup botol lalu bibit di keluarkan dengan pelan-pelan, pisahkan akar dengan media agar, potong sebagian akar yang terlalu panjang. kemudian rendam plantlet dalm larutan obat dan perangsang pertumbuhan


Penanaman di Greenhouse



Sebelum bibit ditanam, media tanam yang sudah disiapkan harus disiram sampai basah, kemudian buat lubang tanam menggunakan kayu, lalu tanam dengan tegak lurus.







Transpant Bibit Pisang 

Bibit baru pindah dari Greenhouse ke area Transplanting setelah satu bulan

Bibit Pisang Yang kita Produksi sudah di Inveksikan dengan Bakteri Trichoderma dan Bakteri Mikoriza.

Pemberian bakteri Trichoderma berfungsi untuk menahan seranagan Penyakit layu Fusarium pada pisang yang disebabkan oleh cendawan, 
 Manfaat dari bakteri Mikoriza yaitu :
  1. Meningkatkan penyerapan unsur hara. Tanaman yang bermikoriza biasanya tumbuh lebih baik daripada yang tidak bermikoriza, dapat meningkatkan penyerapan unsur hara makro dan beberapa unsur hara mikro. Selain itu akar tanaman yang bermikoriza dapat menyerap unsur hara dalam bentuk terikat dan tidak tersedi auntuk tanaman.
  2. Tahan terhadap serangan pathogen. Mikoriza dapat berfungsi sebagai pelindung biologi bagi terjadinya infeksi patogen akar. Mekanisme perlindungan ini bisa diterangkan sebagai berikut:
    • adanya lapisan hifa(mantel) dapat berfungsi sebagai pelindung fisik untuk masuknya pathogen
    • mikoriza menggunakan hampir semua kelebihan karbohidrat dan eksudat akar lainnya, sehingga tidak cocok bagi patogen.
    • fungi mikoriza dapat melepaskan antibiotik yang dapat menghambat perkembangan patogen
  3. Sebagai konservasi tanah. Fungi mikoriza yang berasosiasi dengan akar berperan dalam konservasi tanah, hifa tersebut sebagai kontributor untuk menstabilkan pembentukan struktur agregat tanah dengan cara mengikat agregat-agregat tanah dan bahan organik tanah
  4. Mikoriza dapat memproduksi hormon dan zat pengatur tumbuh Fungi mikoriza dapat memberikan hormon seperti auxin, sitokinin, giberellin, juga zat pengatur tumbuh seperti vitamin kepada inangnya.-Sebagai sumber pembuatan pupuk biologis.-Fungi ini dapat diisolasi, dimurnikan dan diperbanyak dalam biakan non-esensial.
  5. Isolat-isolat tersebut dapat dikemas dalam bentuk inokulum dan sebagai sumber material pembuat pupuk biologis yang dapat beradaptasi pada kondisi daerah setempat.
  6. Sinergis dengan mikroorganisme lain Keberadaan mikoriza juga bersifat sinergis dengan mikroba potensial lainnya seperti bakteri penambat N dan bakteri pelarut fosfat.
  7. Mempertahankan keanekaragaman tumbuhan Fungi mikoriza berperan dalam mempertahankan stabilitas keanekaragaman tumbuhan dengan cara transfer nutrisi dari satu akar tumbuhan ke akar tumbuhan lainnya yang berdekatan melalui struktur yang disebut Bridge Hypae.  
Sebelum bibit pisang di transplant pada polibag 10x15cm perlu dilakukan pembuangan daun yang kuning, supaya pertumbuhan tidak terhambat.


Penanaman bibit pisang dilakukan secara tegak lurus dengan memasukan akarnya ke dalam lubang yang telah disiapkan, kemudian tekan perlahan-lahan untuk menutup akar bibit pisang dengan tanah.


  
 

Bibit Sudah siap tanam dilapangan ketika sudah tinggi 15 - 25 cm, jumlah daun mnimal 4 helai.dan pertumbuhan normal.






Kamis, 02 Januari 2014

Buah Pisang

Buah Pisang Hasil Kebun Percontohan

Berikut adalah hasil buah pisang dari bibit tanaman yang kita kembangkan 







 Meskipun waktu penanaman tidak dilakukan perawatan yang intensif, tapi buah yang dihasilkan sangat membanggakan.